Alat Musik Bedug Kubeh Alat Musik Tradisional Kekayaan Nusantara

Alat Musik Bedug Kubeh Alat Musik Tradisional Kekayaan Nusantara

Apakah anda mengetahui tentang Kubeh atau bedug kubeh ? mungkin masih terasa asing di telinga tentang jenis alat musik ini. Kerajinan kayu kerajan akan mencoba mengangkat berbagai khasanah kekayaan alat musik tradisi yang berada di Indonesia. dan ternyata kekayaan alat musik yang ada di nusantara sangat kaya dan terdiri banyak macam jenisnya. apabila kita perhatikan satu persatu maka akan terdapat khasanah kekayaan budaya yang ada di dalamnya. Dan pembuatan alat musik yang ada di nusantara ini mempunyai sejarah dan latar belakang budaya yang ada didalamnya. dan kita bisa pelajari mulai dari sabang hingga merauke terdapat banyak jenis yang kita rinci satu persatu sehingga bisa menambah wawasan tentang bermusik kita.

Kubeh berasal dari wilayah Kalimantan terutama dibuat dan diperagakan oleh suku dayak Kanayatn di Kabupaten Landak Kalimantan Barat ( Wandi Murti, 2019 ). alat musik Kubeh merupakan salah satu rangkaian alat musik yang digunakan untuk ritual adat Notokng. Notokng adalah upacara memberi makan dan menghormati arwah orang-orang yang sudah dikayau (Afra Nurbalika 2014. Hall 3). Pemberian makan tersebut terkait dengan janji yang wajib dipenuhi oleh keturunan pengayau sesuai permintaan korban kayau. Semua sub suku dayak di Kalimantan memiliki tradisi mengayau. Suku dayak yang terkenal sebagai pengayau adalah Dayak Iban, Punan, Bukat, Taman yang berasal dari Kapuas Hulu (Indonesia) dan Serawak (Malaysia).

Upacara Notokng ini diadakan untuk memenuhi permintaan musuh yang kalah. Sebelum dibunuh, pihak yang kalah meminta agar kepalanya dipelihara secara adat selama tiga sampai tujuh keturunan dari pengayau. Selepas itu barulah tengkorak dikebumikan. Pelaksanaan upacara ini menjadi sarana untuk menghapus dosa bagi pengayau dan anak cucunya. Selain itu upacara Notokng ini digunakan sebagai upacara bersih bumi atau bersih kampung agar Radakng (tempat tinggal) mereka terhindar dari marabahaya dan malapetaka. Pekerjaan dan usaha mereka dapat berhasil dengan baik sehingga kehidupan mereka dapat lebih sejahtera. Melalui upacara ini diharapkan pemilik tengkorak yang 3 sudah meninggal dapat beristirahat dengan tenang karena permintaan mereka sebelum meningggal sudah terpenuhi. Upacara adat Notokng ini biasanya selalu diiringi dengan musik yang disebut Totokng. Musik Totokng adalah musik yang digunakan dalam ritual adat Notokng yang berfungsi sebagai iringan tari-tarian dalam upacara. Musik ini dimainkan dengan alat musik tradisional seperti Kubeh (bedug), Agukng, (gong) dan Dau (kenong). Alat musik ini biasa dimainkan lima orang, Kubeh dimainkan oleh satu orang, Agukng dimainkan oleh satu orang dan Dau dimainkan oleh tiga orang. Untuk memainkan musik ini tidak ada batasan usia atau jenis kelamin, namun musik Totokng ini tidak bisa dimainkan dengan sembarangan. Musik Totokng tidak bisa digunakan untuk acara selain upacara Notokng. Apabila musik Totokng dimainkan diluar ritual Notokng, yang bersangkutan akan diberi sanksi yang disebut bayar adat. Terdapat jenis tabuhan musik Totokng. Menurut cerita lisan masyarakat Kanayatn, irama musik ini perkenalkan oleh Samine Nak Janyahakng Tetek yang biasa di panggil Ne’ Samine. Irama musik ini dipelajari Ne’ Samine secara langsung dari roh halus yang bernama Kamang Mantenkng. Tabuhan yang dipelajari oleh Ne’ Samine ini 4 dinamai dengan Totokng Maniamas, Totokng Palanteatn, Totokng We’ Ongan, Totokng Binalu, Ledang Lakjakng, dan Ledang Panyaot.

Alat Musik Kubeh termasuk jenis alat musik gendang / kendang

jenis alat musik ini mempunyai dasar yang sama yakni bahan berbahan kayu dan ditutup bagian atas dengan kulit. dan cara memainkannya dengan cara dipukul sehingga bisa menghasilkan suara dan melodi yang menarik. Jenis dan variasi kendang atau gendang yang berada di kalangan suku dayak mempunyai bermacam – macam model dan variasi.

Dayak Kanayatn;

TUMA’ ATAU GENDANG; Tuma’ atau Gendang adalah alat music pukul, yang memiliki ciri-ciri bulat dan memiliki lubang ditengah. Tuma’ ini sendiri menurut tradisi Dayak Kanayatn memiliki beberapa jenis yaitu:

  1. Tuma’ ialah sejenis gendang panjang berdiameter 0,15 m panjangnya diperkirakan1,25 m
  2. Gadobong ialah gendang besar tapi pendek berdiameter 0,35 m panjangnya diperkirakan 0,55 m
  3. Kubeh yaitu gendang besar dan panjang berdiameter 0,35 m dan panjangnya ± 2 m
  4. Ganakng merupakan pasangan alat music gendang. Sepasang (2 buah) karena harus dipukul oleh 2 orang. Karena harus dipukul oleh 2 orang maka penamaannyapun dibedakan, yaitu yang satu disebut We’nya dan yang lain disebut Naknya. Alat music ini panjangnya diperkirakan 0,50 m dan berdiameter ±0,20 m. alat music ini termasuk alat music lain dari pada yang lain, karena gendang ini pada pangkal dan ujungnya harus ditutup dengan kulit kambing atau kulit kijang. Sedangkan pada Tuma’ atau Kubeh, hanya pangkalnya saja yang ditutup dengan kulit kambing ataupun kijang. Narasumber: Temenggung Maniamas Miden Sood dalam buku Mencermati Dayak Kanayatn (hal 87, 91) terbitan Institut Dayakologi

Dayak Jalai;

GANDANG PANJANG; Gandang panjang adalah gendang yang ukurannya panjang sekitar 2 m dan digunakan khusus untuk music kanjangGandang panjang terbuat dari kayu belian yang dipotong kira-kira 2 m kemudian dibuat lubang diujung depan ditutupi dengan kulit binatang kemudian disimpan agar tahan. Cara memainkannya, gandang dipukul  dengan tangan mengikuti irama gambang.

GANDANG PANDAK; Gandang pandak adalah gandang yang ukurannya lebih kecil dan pendek dari gandang panjang. Panjang gandang pandak kira-kira 1 m biasa digunakan dalam music gamal/gaduk. Bahan dan cara membuatnya sama seperti gambang panjang.

K E T A B U N G; Ketabung adalah gendang kecil dengan panjang sekitar ½ m yang bentuknya mengecil dibagian tengahnya. Digunakan khusus dalam ritual berayah. Bahannya terbuat dari kayu belian. Cara membuatnya sama seperti membuat gandang panjang dan gandang pandak.

Narasumber: Buku Pengetahuan Adat dan Tradisi Dayak Jalai, Terbitan ID, 2008 (hal95-96, 98)

Jika kita klasifikasikan berdasarkan jumlah maka kita bisa simpulkan jumlah alat musik kendang pada suku dayak :

  1. Tuma’
  2. Gadobong
  3. Kubeh
  4. Ganakng
  5. gandang panjang
  6. gandang pandak
  7. katubung

Ini adalah salah satu bentuk betapa kayanya alat musik yang berada di nusantara