Gagang stempel kayu telah digunakan sejak zaman kuno untuk mencetak dokumen dan benda lainnya. Meskipun bahan yang digunakan untuk membuat gagang stempel saat itu mungkin berbeda dari kayu, namun prinsip penggunaannya masih sama. Salah satu contoh penggunaan stempel kayu adalah di Cina, di mana pada zaman Dinasti Han (202 SM – 220 M), orang-orang menggunakan stempel yang terbuat dari batu atau kayu untuk mencap kertas dan kain.
Pada zaman Renaisans di Eropa, stempel kayu menjadi semakin populer. Teknik cetak kayu mulai digunakan untuk mencetak gambar, ilustrasi, dan teks pada buku dan dokumen lainnya. Gagang stempel kayu yang digunakan pada saat itu biasanya diukir dengan motif atau gambar, dan menjadi salah satu bagian penting dari proses cetak kayu.
Pada abad ke-18, gagang stempel kayu yang lebih ergonomis mulai dikembangkan, dengan bentuk yang lebih ramping dan mudah dipegang. Ini memudahkan penggunaan stempel kayu dalam produksi massal, sehingga memungkinkan penggunaan stempel kayu secara luas di industri percetakan.
Dalam sejarah Amerika Serikat, gagang stempel kayu telah digunakan sejak awal abad ke-18 oleh para pendiri negara untuk membuat dokumen resmi seperti surat, kontrak, dan deklarasi. Beberapa gagang stempel kayu kuno ini masih tersimpan di museum dan koleksi pribadi di seluruh Amerika Serikat.
Hingga saat ini, meskipun ada berbagai macam bahan yang digunakan untuk membuat gagang stempel, kayu tetap menjadi pilihan yang populer karena kekuatannya dan kemudahan untuk diukir atau dipersonalisasi. Gagang stempel kayu masih digunakan secara luas dalam industri percetakan dan juga menjadi pilihan favorit di antara para pecinta hobi stempel.