V. Latar Belakang
Blitar dikenal dengan sejarahnya yang kaya dan budaya tradisionalnya yang meliputi musik dan kerajinan kayu. Dalam menghadapi tantangan ekonomi dan harga produk yang kurang kompetitif, inovasi teknologi dan digitalisasi diperlukan untuk meningkatkan nilai produk dan kesejahteraan masyarakat lokal.
VI. Tujuan
- Meningkatkan Nilai Produk: Meningkatkan kualitas dan narasi produk kerajinan kayu dari Kampung Sentul.
- Pemasaran Digital: Memanfaatkan platform digital untuk memperluas pemasaran lokal dan global.
- Ekspansi Bisnis: Mengembangkan model bisnis baru yang meningkatkan ekonomi lokal.
- Edukasi dan Pelestarian Lingkungan: Meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan dan menyediakan sarana edukasi bagi masyarakat.
- Standarisasi Proses: Menerapkan SOP untuk meningkatkan disiplin dan kualitas produk.
- Diplomasi Brand Lokal: Menggunakan produk sebagai alat diplomasi budaya dan promosi lokal.
VII. Manfaat
- Ekonomi: Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
- Edukasi: Memberikan sarana pembelajaran praktis tentang kerajinan kayu.
- Lingkungan: Mendorong penggunaan bahan baku yang berkelanjutan.
- Budaya: Melestarikan dan mempromosikan kerajinan kayu tradisional.
VIII. Rancang Bangun
- Narasi Brand Lokal:
- Membangun narasi tentang sejarah dan budaya Blitar, termasuk Bhumi Laya Ika Tantra Adi Raja.
- Melindungi merek “KeRAJAn” dengan mendaftarkannya ke Kemenkumham.
- Menegaskan Kampung Sentul sebagai pusat produksi alat musik kayu.
- Penerapan SOP:
- Menerapkan SOP untuk kontrak dagang, pembuatan produk, dan kerjasama dengan mitra.
- Promosi dan Pemasaran Digital:
- Menggunakan media sosial, website, dan e-commerce untuk pemasaran.
- Pusat Inovasi dan Kreativitas:
- Mendirikan workshop makerspace untuk pengembangan produk baru dan edukasi.
- Program Keberlanjutan:
- Bekerjasama dengan kelompok tani untuk penanaman bibit kayu.
- Kerjasama dengan Institusi Pendidikan:
- Menjadikan kampung kerajinan kayu sebagai tujuan wisata edukasi.
- Diplomasi Produk:
- Menggunakan kendang djembe sebagai alat diplomasi budaya dan promosi lokal.
IX. Kebaruan dan Keunikan
- Narasi: Membangun cerita khas lokal Blitar.
- Digitalisasi: Memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran.
- Ekspansi: Mengembangkan model bisnis baru.
- Edukasi: Memberikan pendidikan tentang kerajinan dan keberlanjutan.
- Standarisasi: Menerapkan SOP dalam proses produksi.
- Legacy: Mewariskan pengetahuan dan keterampilan kepada generasi berikutnya.
- Diplomasi: Menggunakan produk sebagai alat diplomasi budaya.
Implementasi Strategi
- Digital Marketing and E-Commerce:
- Buat website dan platform e-commerce khusus untuk menjual produk-produk kerajinan kayu.
- Gunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan cerita di balik pembuatan kerajinan kayu.
- Implementasikan SEO dan SEM untuk meningkatkan visibilitas online.
- Product Innovation:
- Diversifikasi produk dengan menggabungkan elemen tradisional dan modern.
- Luncurkan koleksi edisi terbatas yang menghighlight nilai budaya lokal.
- Community Engagement:
- Adakan workshop dan pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan keterampilan mereka.
- Libatkan komunitas dalam proses produksi dan pemasaran untuk meningkatkan rasa memiliki.
- Collaborations and Partnerships:
- Bangun kemitraan dengan desainer lokal dan internasional untuk menciptakan produk yang inovatif.
- Kerjasama dengan institusi pendidikan untuk program magang dan penelitian.
- Sustainable Practices:
- Gunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan proses produksi yang berkelanjutan.
- Promosikan inisiatif lingkungan dan keberlanjutan dalam setiap aspek bisnis.
- Cultural Events and Diplomacy:
- Partisipasi dalam pameran budaya dan festival musik internasional untuk mempromosikan kendang djembe dan kerajinan kayu Blitar.
- Selenggarakan acara lokal untuk memperkenalkan produk dan budaya kepada turis dan pengunjung.
Dengan strategi-strategi ini, Kampung Industri Kreatif Kerajinan Kayu di Blitar dapat mengembangkan brand lokalnya, meningkatkan nilai ekonomis, dan mempromosikan kekayaan budaya Blitar secara global.